Powered By Blogger

Minggu, 16 Februari 2014

RESENSI NOVEL

 KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan resensi yang berjudul “Ta’aruf Cinta” karya Mae.Adapun penulisan resensi untuk menyelesaikan salah satu tugas Bahasa dan Sastra indonesia II.
Pembuatan resensi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan do’a dari beberapa pihak ,oleh karena itu,penulis ingin mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada,
1.      Prof.Dr.KH.Said Aqil Sirajh, selaku Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon.
2.      Dapung,S.Pd,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon.
3.      Drs.Roni Harony, selaku Dosen Wali PGSD B dan Dosen Mata Kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4.      Orang tua yang telah memberikan do’a dan semangat kepada penulis.
5.      Serta rekan-rekan dan pihak yang terkait dalam pembuatan resensi ini.
Tanpa bantuan dari beberapa pihak resensi ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan.
Semoga resensi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Sekian dan Terimakasih.
Cirebon, 23 Januari 2014
Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  .......................................................................................... i
DAFTAR ISI  .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN                              
1.1  Isi Novel  ....................................................................................................... 1
1.2  Tujuan Pengarang .......................................................................................... 1
1.3  Tujuan Penyusunan Resensi .......................................................................... 1
1.4  Manfaat Novel  ............................................................................................. 1
1.5  Manfaat Resensi  ........................................................................................... 1
1.6  Sasaran  ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Identitas Buku  ............................................................................................. 2
2.2  Analisis Buku   .............................................................................................. 3
2.3 Sinopsis ......................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1  Simpulan  ...................................................................................................... 15
3.2  Saran   ........................................................................................................... 15



                                                                      BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Isi Novel
Novel ini berisikan tentang cerita seorang anak perempuan yang hidup berdua dengan ayah kandungnya yang sangat kasar dan tempramental terhadapnya.disaat kemarahan ayahnya ia hanya dapat berlari keluar rumah mememui tetangganya seorang ibu,Ia selalu bersembunyi dirumah itu.Setelah berlalu sekian tahun kekerasan yang terjadi terhadapnya akhirnya berhenti setelah ia dan ayahnya saling bicara dari hati ke hati melalui perantara si ibu dan anak dari ibu itu.
Kemudian si anak perempuan itu pun bisa merasakan kasih sayang seorang ayah yang sesungguhnya. Anak perempuan itupun kemudian jatuh cinta kepada anak dari ibu itu ,Sekian lama ia menunggu kepastian atas perasaanya terhadap sang pujaan hatinya, Setelah anak ibu itu pulang dari sekolahnya di luar negeri iapun akhirnya mendapatkan jawaban dari semua penantiannya, Lelaki itu akhirnya melamarnya dan merekapun menikah.
1.2 Tujuan Pengarang
a)      Menuliskan imajinasi yang ada didalam pikiran pengarang dan mengembangkan cerita yang ada dipikirannya menjadi sebuah buku (novel).
b)      Membuat pembaca termotivasi bahkan terhibur.
1.3 Tujuan Penyusunan Resensi
a)      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia.
b)      Untuk menambah wawasan dan mengasah kemapuan dalam membuat resensi.
1.4 Manfaat Novel
Novel ini bermanfaat bagi semua orang karena didalam novel ini menceritakan tentang dampak dari perceraian orangtua, peilaku tolong menolong, kebesaran dan karunia tuhan, selalu berrdo’a atas apa yang kita alami , penantian atas jodoh dan masih banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari isi novel ini.
1.5 Manfaat Resensi
Resensi ini bermanfaat agar pembaca dapat mengetahui sebagaimana layaknya novel ini untuk dibaca dan untuk menaruh minat pembaca agar membaca novel ini.
1.6 Sasaran
Ditunjukkan untuk semua kalangan masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku



Judul Buku /Novel      :           Ta’aruf Cinta
Pengarang                   :           Maemunah / Mae
Penterjemah                :             -
Penerbit                       :           Zettu
Tahun Terbit                :           Juni, 2013
Cetakan                       :           Pertama , Jakarta 2013
Edisi                            :           Ke – 1
Tebal Buku                  :           iv+220 Halaman
Ukuran                                    :           135 x 200 mm
Berat                           :           250 gram
Jenis Cover                  :           Soft Cover
Kategori                      :           Fiksi
Harga Buku                 :           Rp.30.000.,-



2.2 Analisis Buku
A. Unsur Intrinsik
1)      Tema                                      : “ Keluarga Dan Percintaan ”
2)      Tokoh
a)      Tokoh Utama              : Nirleka
b)      Protagonis                   : Ibu Uum , Pram Dan Opi (Sahabat Nirleka)
c)      Antagonis                    : Pak Bondan ( Ayah Nirleka )
d)     Tritagonis                    : Ibu Uum Dan Pram (Anak Ibu Uum)
e)      Tokoh Pembantu         : Pak Ahmad (Guru SMP) 
3)      Penokohan / Karakter
a)      Nirleka                                    : Tegar , Penuh Semangat , Kuat , Sabar
b)      Ibu Uum                      : Baik Hati , Penyayang
c)      Pram                            : Bijaksana , Sabar , Cerdas , Rendah Hati , Perhatian
d)     Opi                              : Baik Hati , Setia Kawan
e)      Pak Bondan                : Keras , Kasar , tempramental
f)       Pak Ahmad                 : Bijaksana
4)      Latar / Setting           
Dalam novel ini terdapat beberapa latar yang berbeda yaitu
a)      Tempat                        :
Rumah Nirleka , Rumah Ibu Um , Rumah Opi , Jalan , Rumah Sakit , Sekolah , Taman , Cafe , LSM , Bandara.
b)      Waktu                         :
Pagi , Siang , Sore dan Malam
c)      Suasana                       :
Sedih , kacau , ramai ,sepi sunyi ,bahagia , haru , takut , panik , tegang dan gunda.
5)      Plot / Alur
Campuran (Maju - Mundur) dalam cerita penulis sering kali menceritakan peristiwa
yang dulu pernah dia alami.
6)      Sudut Pandang
Pengarang berperan langsung sebagai tokoh utama.
Karena di dalam cerita pengarang menggunakan kata  ganti aku.
7)      Gaya Bahasa
Pengarang menggunakan bahasa indonesia yang tidak baku agar pembaca mudah untuk mengerti isi dari novel ini dan terdapat juga bahasa asing yaitu bahasa arab dan bahasa inggris.
8)      Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah :
1.      Ketegaran seorang anak perempuan dan tetap dijalan yang benar meski berada dalam kondisi orang tua yang telah bercerai.
2.      Perjuangan seorang anak yang tetap bertahan menemani sang ayah walau berada ditengah-tengah perlakuan kasar sang ayah.
3.      Selalu mengingat Tuhan dan tetap berdo’a dalam keadaan apapun.
4.      Keyakinan akan takdir Tuhan atas Rezeki, Jodoh dan Maut.




B. Unsur Ekstrinsik
1)      Latarbelakang Pengarang
Mae adalah nama pena dari Maemunah.Lahir di Cirebon,30 Maret.Lulusan perguruan tinggi IAIN Syekh Nurjati Cirebon,pernah aktif menjadi wartawan di LPM Fatsoen ketika kuliah.Beberapa artikelnya sering dimuat di koran lokal. Hobinya membaca,menulis dan membuat souvenir aksesoris serta traveling.
Bisa disapa di Facebook atau E-mail (nulisyes@yahoo.co.id).
2)      Situasi dan kondisi
Nilai-nilai dalam cerita            :
a.       Nilai Agama                     :
nilai agama dalam cerita ini adalah tidak lupa akan selalu mendoakan kebaikan untuk orang tuanya , selalu mengingat Tuhannya dalam keadaan susah maupun senang.
b.      Nilai Moral                       :
Nilai moral dalam cerita ini adalah seorang anak perempuan yang kuat dengan sabar mengadapi sikap keras ayahnya dan tidak berucap jelek saat ayahnya bertindak kasar padanya.
c.       Nilai Sosial                       :
Nilai sosial dalam cerita ini adalah pertolongan terhadap tetangganya yang membutuhkan bantuan, perlindungan dan pertolongan.
d.      Nilai Budaya                    :
Nilai budaya dalam cerita ini adalah proses pernikahan dan prosesi akad nikah yang kental dengan nuansa islami.


3)      Kelebihan
a.         Cover (sampul) novel sangat menarik.
b.         Ceritanya menarik untuk dibaca.
c.         Penokohan dalam cerita mudah dimengerti.
d.        Menceritakan kehidupan masyarakat.
4)      Kelemahan
Dalam novel ini hampir tidak ada kelemahannya ,akan tetapi satu hal yang perlu dijadikan masukan yaitu biografi pengarangnya harus lebih dilengkapi lagi.
5)      Hal-hal yang menarik dari novel
Novel ini bisa menarik perhatian para pembaca karena dari setiap bagian cerita ke bagian cerita yang lainnya bisa membuat penasaran para pembaca dan pembaca ingin cepat menyelesaikan membaca novel ini dan ingin tahu akhir dari cerita.























2.3 sinopsis
Namaku Nirleka, Aku hidup dengan orang tua tunggal.Ibuku telah menikah lagi dengan lelaki lain.Lelaki yang mungkin lebih lembut peringainya daripada Ayahku, suaminya terdahulu.Aku tidak marah Ibuku kawin lagi dengan pria lain dan meninggalkan Ayahku.Mungkin itu lebih baik bagi mereka.Terutama bagi Ibuku.Tapi, jujur saja, perpisahan mereka berdampak cukup keras bagiku.Dengan hidup tanpa seorang ibu, aku terdidik tanpa kelembutan dan kehangatan .Ayahku sangat keras dan boleh kukatakan, ia sangat garang.Tak jarang bila malam tiba,ketika aku hendak istirahat tidur, aku meringis kesakitan di sekujur tubuhku.Apalagi jika bukan karena jejak penyiksaan fisik yang dilakukan Ayahku,namun,aku tidak kuasa untuk pergi meninggalkannya.Ayahku sangat membutuhkan aku disisinya .Ayahku sebatang kara.
Disepanjang kehidupan kulalui bersama Ayahku, dia tidak memperlakukanku sebagaimana mestinya Ayah memperlakukanku semata wayangnya.Anak perempuan satu-satunya yang sejak kecil telah kehilangan kasih sayang seorang ibu.
Benda-benda keras yang Ayahku lempar, menjadi senjata terampuh untuk menghancurkan tubuhku.Satu-satunya jalan untuk bisa bertahan hidup adalah aku harus lari.Yah,aku berlari ke luar rumah dan meminta pertolongan  Bu Uum,tetangga kami.Aku bahkan bisa sampai beberapa jam bersembunyi di dalam rumahnya itu.
Suatu malam,aku bermimpi memberikan satu buah pir kepada Ayahku, dan laur biasa bahagianya dia menerima pemberianku.Ada apa gerangan? Apakah Ayah memang sangat ingin buah pir? Atau aa maksud lain di balik kegembiraannya menerima buah itu dariku?.
Esok harinya, kuputuskan untuk berangkat sekolah lebih pagi sampai hari berikutnya, aku berangkat sekolah dengan berjalan kaki,tidak sarapan,tidak pula jajan kala jam istirahat tiba,cukup air mineral dari rumah sebagai bekalku menuntut ilmu.
Setelah uangku terkumpul dan dirasa cukup untuk membeli buah pir,pulang sekolah aku mampir kepasar.Sepanjang jalan menuju rumahku, aku peluk erat buah segar itu.Barharap Ayah akan menerimanya dengan senang dan mamakannya.
Tiba-tiba suara keras mengagetkan langkahku.Aku hanya bisa beristigfar.Ketika aku ingin melanjutkan langkahku kekamar,Ayahku teriak lagi.
Dengan nada ketakutan, aku menjawab pelan “dari rumahnya Bu Uum,Yah.Bu Uum sakit.”
“Alah,alasan! Berapa kali Ayah Bilang ,jangan pernah injak kaki kamu di rumah itu!” sambil memukul pantatku,Ayah memaki-maki hingga aku tersungkur ke lantai, aku menangis sambil memegangi pantat yang di pukul Ayahku dengan sapu.
Tangisku yang ketakutan kala itu tak sedikitpun Ayah menghiraukan.Aku yang saat itu akan melaksanakan ujian akhir di SMP tidak belajar untuk persiapan esok harinya.Aku hanya sibuk merawat pantatku yang cedera dan luka batin yang semakin sakit.
Aku tidak sengaja menemukan album foto yang di dalamnya penuh dengan fotonya yang berdandan seperti wanita.Pandangan mataku solah buyar, kutajamkan penglihatanku mengarah ke wajah yang tengah tersenyum itu.Yah,benar.Ternyata itu memang benar-benar Aayhku ! Seketika itu juga aku langsung membakar semua foto dalam albumnya itu.Air mataku berlinangan menetesi kobaran api yang membakar album kenangan Ayahku.
Tiba-tiba Ayahku menangis.Tertunduk dalam isak tangis yang lunglai.Aku sendiri masih berdiri dengan muka memar dan biru bekas tamparan Ayahku,perlahan darah segar mengalir dari sudut bibirku.Kebekuan diantara kami,semakin memperburuk kondisi psikisku dan mungkin juga Ayahku.Malam pertengkaranku dengan Ayah saat itu,aku berlari keluar rumah dengan tanpa membawa apa-apa,sementara di luat sana derasnya hujan menggenggam petir.
Aku pingsan ditengah jalan.Hujan deras mengguyur sekujur tubuhku.Sebelum jatuh,kulihat ada cahaya mobil melintas dari arah berlawanan.
Ketika siuman,aku baru menyadari bahwa aku tengah terbaring di rumah sakit.Tiba-tiba sebuah jemari kokoh menggenggam tanganku yang berontak hendak melepas jarum infus yang menelpel di urat nadiku.Aku menepis genggaman tangan lelaki itu.
Sepanjang perjalanan,aku masih belum bisa menerima kenyataan tentang masa lalu Ayahku.Aku sangat lapar,aku ingat lelaki yang telah menolongku memberikanku uang.Aku berhenti di sebuah warung nasi, aku makan siang disana.Kulanjutkan perjalanan yang belum kutahu hendak kemana.Setelah menimbang-nimbang sebaiknya aku bermalam dirumah Bu Uum saja,tapi aku akan kerumah sahabatku dulu.
Setibanya aku dirumah Bu Uum,kuketuk pintu memanggil-manggil Bu Uum.
“Wajahmu ,Le? Kamu habis dipukuli Ayahmu lagi?”
Bu Um membelai wajahku,aku diantarnya ke kamar lalu keluar meninggalkanku. Beberapa menit kemudian Bu Um kembali dengan membawa air hanyat dan handuk kecil.
“Aduh Bu,Leka jadi merepotkan ,padahal kan Bu Um lagi sibuk di dapur.”kataku.
“Tidak apa-apa,sayang.Sudah hampir selesai juga masaknya,ada Pram di dapur lagi goreng ikan.”
“Hehehe.Pantas,saja tadi Leka dengar suara lelaki,ternyata bener Mas Pram sudah pulang.”
Tiba-tiba orang yang tengah jadi topik pembicaraan antara aku dna Bu Um muncul.Mas Pram mencondongkan kepalanya di pintu kamar tamu.Mas Pram masih tersenyum tipis ,sementara aku menunduk malu.Entah kenapa aku tidak berani memandang wajah Mas Pram.Aku juga malu karena ternyata Mas Pram-lah yang semalam membawa dan menemaniku di rumah sakit.Apakah kejadian semalam hanya sebuah kebetulan semata? Ataukah itu sebagai tanda rahasia cinta ilahi?
Dua hari aku menginap di rumah Bu Um, sebanyak dentingan jarum jam ku menunggu kedatangan Ayahku,berharap ia mencariku dan berkata kalau Ayahku sebenarnya sayang padaku.Tapi ternyata,harapan itu hanya kosong belaka.Sepanjang hari,tiada henti kupanjatkan doa pada Tuhan, memohon kebaikan untuk kedua orang tuaku : lii waliwaalidayya wa lilmu’miniina yawma yaquumu-ihsaab{Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua Ibu Bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab}.Aamien. (Q.S Ibrahim: 41, dalam Masriyah Amva).
Tiba-tiba Ayahku muncul.Dia mendekati kami.Mas Pram menyalami Ayahku dan mempersilakannya masuk.Aku dan Ibu Um mengikuti dari belakang.Ayahku kemudian berkata padaku, “Leka ... tadi Ayah kesini tapi tidak ada.Kamu dari mana?”
Melihatku diam tertunduk, Mas Pram berkata pada Ayahku, “Pak Bondan.. sebelumnya,saya meminta maaf bila kedatangan bapak tadi pagi tidak kami pertemukan dengan Nirleka.Perlu bapak ketahui,maksud dan tujuan kami melakukan itu demi perasaan Nirleka yang masih terluka.”
“Pak Bondan.Sadarkah Bapak selama ini sudah terlalu keras pada Nirleka? Maafkan saya jika telah mencampuri urusan keluarga bapak,tapi izinkan saya bicara selayaknya orang tua yang sama-sama memiliki anak.”
“Ayo,Leka.kita perlu bicara dirumah!”
Setelah bersalaman dan berpelukkan dengan Bu Um,aku keluar dari rumah mereka dan mengikuti Ayahku dari belakang.Ayah menyuruhku duduk di ruang tamu,disana aku mendengarkan Ayahku bercerita.Tiba-tiba ia menangis sambil menutupi wajahnya sendiri. Ayahku,untuk kedua kalinya memelukku aku sangat terharu,aku menangis.
Ya Allah ... betapa anugerah-Mu itu tak mampu aku ganti dengan apa pun jua.Betapa agungnya Engkau.
Setahun berlalu, hubunganku dengan Ayah sudah benar-benar membaik,aku sudah tidak lagi mendapat siksaan dari Ayahku.Disela aktivitasku sebagai mahasiswi psikologi, kujalani pula peranku sebagai seorang relawan di sebuah LSM CINTA KASIH yang menangani masalah dunia anak.Banyak pelajaran yang kuperoleh dari pengalaman-pengalaman mereka.Cinta kasihku mengalun disepanjang kehidupanku, kisah hidup anak-anak dampinganku di LSM menjadi cerminan bagi perjalananku.
Wahai orang tua yang memiliki anak, pikirkanlah nasib anak-anakmu yang selalu ingin membanggakan orang tuanya,karena anak akan selalu berharap orang tuanyalah yang harus menjadi panutan untuk mereka bercermin akan perjalanan hidupnya,akan masa depannya, akan hidup dan matinya.
Sepulang kuliah aku tidak langsung ke rumah,tapi langkahku menuju rumah Bu Um sesampainya aku di depan pintu rumah Bu Um aku tidak langsung mengetuk pintu,aku ragu.Tiba-tiba pintu terbuka perempuan paruh baya keluar dan tersenyum padaku.
Setiap waktu bila kulihat rumahnya,
Namun tak pernah ku lihat penghuninya,
Apakah arti kedekatan rumah,
Bila penghuninya kulihat pun tak pernah,
Pada ia yang rumahnya berdekatan denangku,
Rinduku tak terbendung begitu mengebu-gebu,
Sayang seribu sayang,
Rumah berdekatan namun penghuninya berjauhan.
(Ibnu Hazm El Andalusy)
Inikah ujian cintaku, Ya Rabb.Kerinduanku pada Mas Pram hanya bisa kupendam saja. Aku belum memiliki keberanian untuk berterus terang pada Bu Um apalagi pada Mas Pram !
Wisuda strata satu akan tiba beberapa jam lagi, mataku sulit kupejamkan.Tiba-tiba ponselku berdering ,aku menatap sebuah nomor yang asing.
Hari wisuda ini, aku tidak tidur, ingin tidurpun rasanya percuma,sekarang sudah subuh.
Seminggu setelah wisuda,sahabatku Opi menikah dengan lelaki pilihannya sendiri.
Siapa sebenarnya jodohku,Ya Allah? Siapa sebenarnya pemilik tulang rusuk dalam tubuhku ini? Tuhan, aku ingi jodohku langsung dari-Mu,tanpa melalui perantara orang lain,aku ingin ia datang langsung padaku,pemberian-Mu langsung.
Siang ini,aku dan Opi tengah melepas kangen diawal,karena besok Opi akan diboyong suaminya ke Tokyo dimana suami Opi mengais rezeki. Semilir angin sore mulai menyapa kami yang masih asyik duduk ditepi pantai, meski hari sudah mendekati senja keindahannya membuat kami urung pulang, mungkin menunggu sampai senja benar-benar tiba,baru kami akan beranjak daari duduk dan pergi ke rumah masing-masing ,berpisah untuk waktu yang belum tahu pasti.
Tiba dihalaman rumahku,tampak perempuan paruh baya tengah berdiri memandangi bunga-bunga disekitar teras rumah.
Kini kami sampai diteras rumah,ku tinggalkan Ibu itu,setelah kupersilakan duduk. Sementara aku masuk membuat minuman teh hangat untuknya.Beberapa menit menunggu air mendidih,sayup-sayup kudengar suara ayah dan suara perempuan.Aku buru-buru kedepan sambil membawa teh hangat yang sudah siap untuk kunikmati bersama dengan tamu itu.Sesampainya aku di bibr pintu depan ,nampan dengan dua cangkir dan satu teko berisi teh hangat jatuh kelantai,spontan kedua sosok yang tengah berdiri berhadapan itu menoleh ke arahku yang tengah menunduk,mengambil pecahan gelas dan teko,rasanya ingin seketika itu juga aku pingsan, agar tak kudengar perdebatan di antara dua orang yang ternyata adalah kedua orang tuaku.
Ingin kulukiskan perasaanku di dinding hatimu bersama cinta penuh warna agar hari-harimu senantiasa indah dan tak menjemukan.
Membuatmu selalu tersenyum dan menyenangkan disetiap ayunan langkahku.
Meski mungkin, ada satu atau lebih warna yang kuulas dan kau kurang berkenan,sebab ketidaktahuanku akan isi hatimu sebenarnya.
Detik-detik kepulangan Mas Pram ke indonesia.Aku menemani Bu Um menuggu pesawat Garuda Indonesia yang Mas Pram tumpangi mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Dari kejauhan kulihat Mas Pram melambai ke arah kami berdiri.
Hari ini,seminggu kepulangan Mas Pram di Indonesia,semalam ia menelponku dna mengajakku bertemu: ada yang perlu aku bicarakan,kata Mas Pram.Aku bersiap berangkat menuju lokasi pertemuan di sebuah danau.Kami duduk menghadap danau yang tenang,kicau burung bertebaran diatasnya.
“Le,tahukah kenapa aku mengajakmu bertemu disini?bukan mendatangi rumahmu atau memintamudatang kerumahku.”
“Nggak,Mas.Memang ada apa, Mas?”jawabku.
“Tidak ada apa-apa.Hanya saja .. ada yang ingin kusampaikan.”
“Menyampaikan apa, Mas?”
Kemudian ia berkata, “Kamu tahu? Apa itu cinta abadi?”
“Aku nggak tahu, Mas .Menurutmu?”
“aku juga tidak tahu.” Jawab Mas Pram.
“Lalu apa yang ingin Mas Pram lakukan setelah belum benar-benar tahu,tentang cinta abadi?” tanyaku.
Mas Pram memandang ke arahku, menjawab“ Aku ingin menikahimu,Le!”
“Le, maukah kamu menikah denganku? Kita berdua, bersama merengkuh cinta abadi. Cinta Tuhan yang telah mengalir dalam hati kita.’ Tutunya, sambil menatap mataku.
Ya .. Allah inikah rindu yang terjawab? Rindu belahan jiwa, rindu sang pemilik tulang rusuk dalam tubuhku ini? Ya .. Allah, tunjukan aku jalan cinta terindah.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Novel ini berisikan tentang cerita seorang anak perempuan yang hidup berdua dengan ayah kandungnya yang sangat kasar dan tempramental terhadapnya.Anak perempuan itupun kemudian jatuh cinta kepada anak dari tetangganya ,Sekian lama ia menunggu kepastian atas perasaanya terhadap sang pujaan hatinya, Setelah anak ibu itu pulang dari sekolahnya di luar negeri iapun akhirnya mendapatkan jawaban dari semua penantiannya, Lelaki itu akhirnya melamarnya dan merekapun menikah.
Cerita dalam novel ini menggambarkan impian yang selalu datang dalam hari-harinya yang tidak pernah menyerah pada kenyataan hidupnya yang pahit ia berjuang untuk mendapatkan impiannya.
3.2 Saran
Menurut kami novel ini patut sekali untuk dibaca atau dimiliki karena isi dari cerita ini sangat menarik dan dapat memotivasi kita. Pembaca diharuskan untuk mengambil sisi positif yang ada di dalam novel.

Pengarang seharusnya mencantumkan data diri yang lengkap agar pembaca mudah memahami latar belakang kehidupan pengarang.
referensi :
www.wikipedia.unsur_intrinsik_unsur_ekstrinsik/novel.com
RESENSI NOVEL | MAEMUNAH.2013. TA’ARUF CINTA.JAKARTA : ZETTU

1 komentar:

  1. Apakah Anda mencari pinjaman bisnis, pinjaman pribadi, pinjaman rumah, mobil
    Pinjaman, pinjaman mahasiswa, pinjaman konsolidasi utang, pinjaman tanpa jaminan, usaha
    modal, dll .. Atau apakah Anda menolak pinjaman oleh bank atau keuangan
    lembaga untuk satu atau lebih reasons.You di tempat yang tepat untuk
    solusi pinjaman Anda! Saya pemberi pinjaman pribadi, saya memberikan pinjaman kepada
    perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau
    2%. Bunga. Silahkan hubungi kami melalui email larryreedinvestment@gmail.com

    BalasHapus